Sejarah
Koperasi Koperasi pada mulanya tumbuh dengan munculnya pikiran-pikiran tentang
pembaruan masyarakat, yang terutama dipelopori oleh aliran gerakan sosialis.
Aliran ini sangat kuat pengaruhnya dalam pertumbuhan koperasi, karena :
a.
Koperasi membentuk suatu dasar bagi organisasi kemasyarakatan yang berbeda
dengan bentuk dan cita-cita sistem kapitalisme yang berkuasa di banyak negara
Barat pada waktu itu. Motif utama sistem kapitalis adalah mencapai laba yang
sebesar-besarnya, sehingga sistem ini menimbulkan akibat yang berat bagi kaum
buruh karena mereka menjadi kaum yang ditindas. Maka itu gerakan sosialis
berusaha melenyapkan penderitaan ini.
b.
Munculnya perkumpulan koperasi, dianggap oleh gerakan sosialis sebagai cara
praktis bagi kaum buruh dan produsen kecil untuk melepaskan diri dari
penindasan kaum kapitalis Karena itu gerakan sosialis sangat menganjurkan
berdirinya koperasi.
Namun
kenyataannya, semakin lama gerakan koperasi menempuh jalannya sendiri yang
berbeda dengan gerakan sosialis baik dalam cita-cita maupun dalam cara-cara
yang ditempuh untuk mencapai tujuannya. Bahkan sekarang koperasi tumbuh subur
di negara-negara yang dikenal menganut sistem kapitalis, dan kemudian koperasi
menjadi organisasi pengimbangan yang dapat melenyapkan keburukan-keburukan
sistem kapitalisme itu sendiri.
Dewasa
ini koperasi tumbuh dan berkembang hampir di setiap negara di dunia seperti
Inggris, Swedia, Denmark, Amerika Serikat Perancis, Jerman, Korea, Jepang,
serta negara-negara lain baik di Eropa Barat maupun Eropa Timur Hal ini
membuktikan bahwa koperasi bukan saja terdapat di suatu negara saja, melainkan
sudah merupakan pernyataan kebutuhan orang kerja sama yang asil untuk mencapai
kesejahteraan bersama, yang meluas di hampir seluruh dunia, juga di Indonesia.
Oleh
karena koperasi merupakan kumpulan orang-orang yang bekerja sama memenuhi satu
atau lebih kebutuhan ekonomi atau bekerja sama melakukan usaha maka dapat
dibedakan dengan jelas dari badan-badan usaha atau pelaku kegiatan ekonomi yang
lebih mengutamakan modal. Dengan demikian koperasi sebagai badan usaha
mengutamakan faktor manusia dan bekerja atas dasar perikemanusiaan bagi
kesejahteraan para anggotanya. Meskipun koperasi merupakan kumpulan dan
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, tetapi koperasi bukanlah badan amal.
Tujuan koperasi yang utama ialah meningkatkan
taraf hidup dan kesejahteraan anggota-anggotanya Pada asasnya koperasi bukanlah
suatu usaha yang mencari keuntungan semata-mata seperti halnya usaha-usaha
swasta seperti Firma dan perseroan
Revolusi
industri yang terjadi di Inggris pada abad ke XVIII mempunyai sumbangan
besarbagi lahirnya kapitalisme. Tetapi Revolusi Industri itu sendiri tidak akan
terjadi tanpa didahului oleh suatu rangkaian penemuan di bidang industri
sebagai akibat dari berkembangnya ilmu pengetahuan namun, dengan upah buruh
yang rendah itu, Inggris bisa bersaing dengan negara lain di Eropa dalam
perdagangan kain/tekstil, sehingga Inggris menjadi negara Industri pertama di
Eropa.
Ada
beberapa pendapatyangdiberikanoleh masyarakat terhadap akibat dari Revolusi
Industri. Ada yang memberi kan tanggapan positif, tetapi ada pula yang
memberikan tanggapan negatif, terutama yang menyangkut dampaknya terhadap
kehidupan masyarakat golongan bawah
Pertama bagi kehidupan
kaumburuh,Revolusi Industri inimemberikan akibat akibat yangkurang menguntung
di antaranya 1. Perbedaan lapisan antara pengusaha pabrik yang kaya dan buruh
pabrik yang miskin makinlama makin bertambah besar, kebencian seringkali
menimbulkan pemberontakan-pemberontakan yang mengakibatkan pertumpahan darah 2.
Pekerjaan buru pabrikmenjadiberatdanmenjemukan. 3. Penggunaan mesin-mesin
berarti akan mengurangi ke- butuhan akan tenaga buruh. Disamping itu pekerjaan-
pekerjaan dengan mesin mudah dapat dilakukan oleh wanita dan anak, sehingga
akan menimbulkan banyak pengangguran yang disertai dengan makin turunnya upah
4. ga mesin yang sangat mahal bagi juru gilda, yang akan menyebabkan hanya para
kapitalis saja yang da- pat membelinya, telah mendorong banyak pertumbuh- an
perusahaan-perusahaan besar
Kedua: era revolusi industri tersebut
memang merupa- kan waktu yang gelap bagi kaum buruh, kondisi kerja sa- ngat
buruk dan penuh dengan keonaran dan memberikan pemandangan yang suram dan
mengerikan. Anak-anak di bawah umur 10 tahun banyak dipekerjakan di pabrik-pa-
brik. Penggunaan mesin-mesin itu berarti akan mendesak manusia. Tetapi yang
tidak dapat disangkal adalah bahwa Revolusi Industri tidak hanya sekedar
menghancurkan ta tananlama, tetapi juga membentuk acuan dasarbaru dengan
menciptakan iklim persaingan dalam dunia usaha sebagai pengganti
dariiklimperaturan-peraturan yangmenentukan produksi dan distribusi kekayaan
dari abad pertengahan.
Ketiga: dipandang dari kacamata gerakan
koperasi du nia, Revolusi Industri tersebut merupakan suatu hikmah, karena
Revolusi Industri tersebut telah melahirkan inspirasi bagi lahirnya gerakan
koperasi yangdicetuskanoleh Robert Owen (1830), seorang Sosialis Utopis,dan
kemudian disusul dengan pemunculan gerakan-gerakannya dikota Rochdale pada
tahun 1844, yangdalam perkembangannya telah menjadi suatu sistem sendiri dalam
kehidupan ekonomi dalam masyarakat.
Keempat: tidak kalah pentingnya dari
produk Revolusi Industri seperti tersebut di atas adalah bahwa Revolusi industri
telah melahirkan 2 sistempemikiran yaitu Ilmu Pe- ngetahuan Ekonomi atau
Economic Science dan Antithesis- nya Sosialisme, sebagaimana dikatakan oleh
Arnold Toyn bee dalam bukunya yang berjudul "The Industrial Revolution”
Lahirnya
sistem pemikiran tersebut dapat kita lihat da- ri publikasi Adam Smith yang
diterbitkan pada "malam" menjelang Revolusi Industri: "An
Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations" (1776),
disusul kemudian dengan publikasi dari Thomas Robert Malthus: "An Essay on
the Principle of Population as it Affects the Future lmprove ment of
Society" (1798), publikasi dari David Ricardo "Prin ciples of
Political Economy and Taxation" (1817), dan publikasi dari Stuart Mill:
"Principles of Political Euonomy" (1848) Dengan demikian, maka
Revolusi Industri yang dilandasi semangat ilmu pengetahuan dan teknologi telah
menci takan dasar-dasar ekspansi ekonomi.
Sosialisme
sebagai antithesis dari Economic Science telah muncul sebagai suatu kekuatan
yang penting dan timbul sebagai akibat dari kapitalisme industri modern dan
dalam era Revolusi Industri berkembang sebagai suatu gerakan politik yang
teratur dan efektif.
Robert Owen (1771-1858) dianggap sebagai pendiri Sosialisme
Inggris, dan adalah orang yang pertama menggunakan istilah sosialisme Jika,
seperti yang telah diterangkan di atas, keadaan pabrik-pabrik Inggris pada awal
revolusi industri, umumnya maka keadaan yang sangat berbeda dapat ditemukan
orang di New Lanark. Di sini ditemukan rumah-rumah brik berderet buruh deret-
deret dengan rapi dan tidak ditemukan anak-anak dibawah umur 10 tahun yang di
pekerjakan di pabrik dan bahwa buruh hanya bekerja 10-11 jam sehari dan ini
semua adalah hasil usaha dari Robert Owen, seorang Sosialis Utopis.
Dalam
waktu 1 tahun, Owen dapat mengubah masyarakat New Lanark dan mampu menciptakan
pemandangan yang bersih, dengan rumah-rumah buruhnya yang rapi seperti yang
sudah di uraikan di depan. Bagi kaum buruh, Robert Owen merupakan pejuang dan
pelindung bagi kaum buruh, Karena anjuran-anjuran dan tindakannya untuk
menurunkan jam kerja dan penghapusan pemakaian tenaga kerja anak-anak di
pabrik-pabrik.
Robert
Owen memiliki cita-cita sesungguhnya yaitu menginginkan adanya suatu
reorganisasi sosial. Ia menganjurkan agar soal kemiskinan itu dipecahkan dengan
cara menjadikan orang-orang miskin itu produktif. Untuk mencapaikan
cita-citanya tersebut dia menganjurkan dibentuknya Village of Cooperation atau
Desa Gotong Royong, didalam mana antara 800-1200 orang yang sebagian besar
terdiri dari petani-petani dan buruh-buruh pabrik bekerja sama dengan suatu
kesatuan yang swasembada. Tetapi ternyata cita-cita dari Robert Owen itu tidak
mendapat sambutan dari masyarakat lingkungannya yang sudah menganut aliran
laissez faire dan masyarakat menganggap semua itu adalah ancaman yang
berbahaya. Robert Owen membawa cita-citanya pindah ke Amerika, tetapi disini
juga menjumpai kegagalan dan memaksanya kemudian kembali ke Inggris.
Pada
tahun 1833 secara resmi mulailah gerakan kaum buruh di Inggris. Tujuannya
bukanlah hanya untuk memperjuangkan hak-hak buruh seperti masalah jam kerja dan
kenaikan upah, tetapi lebih luas dari itu, yaitu ingin mengubah sistem sosial
masyarakat. Sebelumnya pada tahun 1832 di Gray’s Inn Road di Lonon Robert Owen
mendirikan suatu: “equitable Labour Exchange”.
Diharapkan dari Labour Exchange tersebut buruh-buruh dapat menjual
barang-barang yang dihasilkan, dan dimana nilai dari barang-barang
tersebutdihitung berdasarkan jam kerja yang diperlukan seseorang untuk
menghasilkan suatu barang. Pada tahun 1834 mengalami kegagalan sebab:
Pertama, karena waktu kerja yang
dibutuhkan oleh seorang buruh untuk menghasilkan barang yang sama adalah tidak
sama, tergantung kepada kecakapan masing-masing.
kedua, karena cara yang demikian sulit
ini untuk dapat dipergunakan sebagai ukuran untuk menilai hasilpekerjaan
Intelektual.
Ketiga, karena adanya kemunduran dari
serikat-serikat buruhpada pertengan tahun 1830an.
Cita-cita
Robert Owen tersebut tidak bisa dilaksanakan dan oleh bebrapa penulis dikatakan
bahwa dia sesungguhnya lebih tepat dikatakan sebagai pejuang bagikaum buruh
daripada sebagai seorang pendiri gerakan koperasi, tapi oleh banyak penulis
diakuinya bahwa Koperasi Rochdale yang didirikan pada tahun 1844 oleh 28 orang
buruh, dan dipimpin oleh Charles Howarthitu diilhami oleh pemikiran-pemikiran
dari Robert Owen. Lebih dari separuh pendiri koperasi Rochdale itu adalah
penganut dari Sosialinya Owen atau di sebut sebagai Owernite Socialist.
Tujuan
dari pendirian Rochdale Pioneers ini sebagaimana di muat dalam peraturannya
yang dibuat pada tahun 1844 adalah menemukan cara-cara yang bisa memberikan
keuntungan kepada anggota serta perbaikan keadaan sosial anggota, dengan cara
mengumpulkan dana yang cukup untuk modal dari anggota-anggotanya masing-masing
sebesar 1poundsterling sebagai saham, yang dapat dilaksanakan sebagai berikut:
- Mendirikan took yang menjual makanan,
minuman,pakaian dan sebagainya.
- Membangun atau membeli rumah-rumah, dimana mereka
saling bisa membantu dalam rangka usaha memperbaiki hidupnya.
- Mendirikan pabrik untuk bisa dapat menampung
pekerja yang menganggur atau buruh yang menderita karena penurunan gajinya
berulang-ulang kali.
- Agar perkumpulan ini bisa menguntungkan dan
memberikan rasa aman kepada anggota perkumpulan, maka mereka akan menyewa
atau membeli tanah, dimana buruh-buruh yang karena di berhentikan dari
tempat pekerjaannya dapat bercocok tanam.
- Membangun suatu masyarakat yang dapat memenuhi
kebutuhannya sendiri, atau membantu masyarakat lain untuk membentuk
masyarakat yang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri
- Demi ketentraman, perlu dibangun hotel-hotel yang
sederhana dalam salah satu lingkaran perumahan buruh.
Tak
hanya diingris saja koperasi juga berkembang di berbagai Negara di Eropa bahkan
Asia seperti:
JERMAN
Koperasi
kredit yang pertama lahir di Jerman pada tahun 1848 atas prakarsa seorang
pamong praja, Walikota F.W. Raiffeisen. Ia mendirikan koperasi kredit di
kalangan petani, yang kemudian juga tersebar ke seluruh dunia dengan sebutan
Koperasi Kredit model Raiffeisen.
Jika
Frederick Wilhelm Raiffeisen adalah tokoh dan penganjur koperasi simpan pinjam
dikalangan kaum petani di desa-desa, maka Herman Schulze Delitsch adalah
seorang tokoh dan penganjur koperasi simpan pinjam dikalangan kaum buruh,
tukang-tukang dan pedagang-pedagang kecil di kota-kota.
F.W.
Raiffeisen adalah walikota, mula-mula di Flimmensfeld, kemudian di Weyerbush
dan terakhir di Heddesdorf.baru pada tahun 1864 F. W. Raiffeiden berhasil
mendirikan koperasi simpan pinjam atau Koperasi Kredit yang di beri nama Darlebnkassenverein.
Alasan
didirikannya koperasi simpan pinjam atau koperasi kredit yang sering disebut
Bank Rakyat (People’s Bank), ialah
rasa perikemanusiaan. Hal ini bermula ketika Raiffeisen tergugah jatinya
melihat kemiskinan rakyat di desa-desa. Nasib rakyat di desa-desa sangat
menyedihkan. Sebagian besa rakyat di desa-desa itu tenggelam didalam lautan
hutang kepada pemilik tanah (tuan tanah),para pedagang perantara atau tengkulak
dan para lintah darat yang tidak mengenal perikemanusiaan.
F.W.
Raiffenisen berhasil mendirikan sebuah perkumpulan yang bertujuan memberikan
bantuan kepada petani-petani yang miskin dan sangat lemah ekonominya. Sejumlah
60 orang dermawan penduduk kota tempat Raiffeisen menjadi walikota menyatakan
bersedia secara bersama-sama dan sebagai orang-orang memikiul tanggung jawab
atas utang-utang yang mungkin dibuat oleh perkumpulan itu. Tanggung jawab tak
terbatas itu merupakan sendi atau dasar dari system Raiffeisen.
Gerakan
koperasi simpan pinjam atau koperasi kredit di Jerman pada permulaannya amat
lamban perkembangannya. Pada tahun 1885 terdapat tidak lebih dari 245 buah
koperasi simpan pinjam atau koperasi kredit dikalangan kaum tani. Pada tahun
1888, yakni pada tahun wafatnya Frederick Wilhelm Raiffeisen, sudag ada 425
buah perkumpulan koperasi simpan pinjam atau koperasi kredit yang berdiri. Pada
tahun 1891 meningkat cepat menjadi 885 buah dan didalam tahun 1938 telah
mencapai 1800 buah dengan jumlah anggota seluruhnya kira-kira 2juta orang.
PRANCIS
Di
Prancis sekitar tahun 1850, kaum buruh pun makin terdesak kehidupannya karena
revolusi industri. Antara lain F. Lasalle, seorang politikus menganjurkan agar
buruh pun memiliki pabrik-pabrik seperti pengusaha-pengusaha industri itu. Maka
lahirlah koperasi-koperasi Produksi yang pertama yang didirikan dan dipimpin
oleh kaum buruh sendiri.
DENMARK
Sekitar
tahun 1852 lahirlah Koperasi Perternakan yang pertama di Denmark, yang kemudian
memiliki pabrik-pabrik susu, mentega dan lain-lain. Kemajuan koperasi di
Denmark ini didorong oleh pendidikan (peningkatan pengetahuan dan keterampilan)
anggota serta pengurusnya karena adanya wajib belajar dan Sekolah Tinggi Rakyat yang melatih bermacam keterampilan
yang langsung dapat diterapkan di dalam koperasi-koperasi.
INDIA
Gerakan
koperasi India dimulai dengan mendirikan Koperasi Kredit untuk memungkinkan
produsen kecil melanjutkan usahanya. Koperasi kredit di India menggunakan
sistem Raiffeisen, walaupun ada perbedaan sedikit. Kalua bank Raiffeisen
meminjamkan uangnya untuk produksi saja, maka Koperasi Kredit di India
memberikan kredit untuk berbagi tujuan agar para anggotanya tidak menjadi
korban para pelepas uang. Uang pangkalnya dapat dibayar baik berupa uang maupun
berupa padi, sedangkan iurannya harus berupa padi.
JEPANG
Di Jepang Koperasi didirikan
pertama kalinnya pada tahun 1900 bersamaan waktunya dengan pelaksanaan
Undang-undang Koperasi Industri Kerajinan, koperasi ini bergerak juga dibidang
pertanian. Koperasi sudah dikenal di Jepang sebelum adanya Undang-undang
tersebut dengan mulai dikenalnya ekonomi uang oleh masyrakat pedaleman Jepang,
adanya Koperasi membantu menghadirkan akibat-akibat yang kurang baik dari
pengaruh sistem ekonomi uang tersebut. Undang-undang Koperasi Pertanian tahun
1974 dimana terdapat dua bentuk Koperasi Pertanian, yaitu Koperasi Pertanian
Umum yang bersifat serba usaha dan Koperasi Pertanian Khusus yang hanya
bergerak dalam sati-satu jenis usaha misalnya Koperasi Buah-buahan, Koperasi
Perternakan dan sebagainya. Hampir seluruh petani di Jepang kini menjadi anggota
Koperasi.
INDONESIA
Bibit koperasi di Indonesia
tumbuh du purwokerto tahun 1896. Waktu itu seorang pamong praja bernama r. Aria
Wiria Atmaja mendirikan sebuah bank yang diberi nama “hulpn-en spaar Bank” (Bank Pertolongan dan Simpanan). Bank itu dimaksudkan
untuk menolong para priyai/pegawai negeriyang terjerat hutang pada lintah
darat. Bank itu meminjamkan kepada para pegawai itu sendiri. Jadi
semacamKoperasi Simpan Pinjam saat ini. Usaha Wiria Atmaja ini kemudian di
bantu dan diteruskan Asisten Residen Belanda De Wolf van Westerorde yang telah
mempelajari koperasi system Raffaisen dan Schulze Delitzch di Jerman pada masa
cutinya.Akan tetapi usaha De Wolf ini tidak berhasil.
Pemerintahan Belanda menghalangi
perkembangannya koperasi waktu itu Karena takut organisasi koperasi diperalat
untuk politik melawan penjajah dan kemampuan rakyat dalam berorganisasi lewat
koperasi dapat menjadi embrio kemampuan berorganisasi politik.
The Studie Club (1928),
merupakan kelopok kaum intelektual Indonesia yang juga menyadari peranan
koperasi sebagai salah satu alat perjuangan, menganjurkan kepada para
anggotanya untuk ikut memelopori koperasi di tempatnya masing-masing.
Pada tahun 1939 jumlah koperasi
telah mencapai 1712 dan yang terdaftar 172 dengan anggota sebanyak 14.134. dan
akhirnya keluarlah undang-undang tentang koperasi yang dikenal sebagai “verodening op de Cooperatieve Vereningingen”
pada tahun 1915. Akan tetapi karena undang-undang ini berkiblat pada hukum
perniagaan Eropa, maka lebih banyak menghambat daripada mendorong pertumbuhan
Koperasi.
Melihat hal ini kaum nasionalis
mendesak kepada Pemerintah Hindia Belanda untuk mengadakan peninjauan kembali
terhadap undang-undang tersebut. Pada tanggal 1920 membentuk Komisi Koperasi
yang diketuai oleh Profesor Dr, J. H. Boeke.
Pada awal Indonesia merdeka,
para pengurus Kumiai mengubah kumiai menjadi koperasi, karena Pasal 33 UUD 1945
secara tegas menyatakan bahwa bangun usaha yang sesuai dengan asas kekeluargaan
1947, di Tasikmalaya di selenggarakan Kongres Koperasi Indonesia yang
pertama(Hari Koperasi pertama), yang menghasilkan beberapa keputusan,
diantaranya yaitu:
- Membentuk organisasi yang diberi nama Sentral
Organisasi Koperasi Republik Indonesia (SOKRI)
- Menetapkan tanggal 12 Juli sebagai Hari Koperasi
Indonesia yang tiap tahun harus diperingati.
- Menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi.
- Mengusahakan koperasi desa sebagai dasar untuk
memperkuat susunan perekonomian.
- Mengusahakan berdirinya bank koperasi untuk
mengorganisasikan permodalan koperasi.
- Memperhebat dan memperluas pendidikan koperasi di
kalangan pengurus dan pegawai koperasi serta di kalangan masyarakat.
Pada
periode 1950-1960 atau yang lebih dikenal sebagai periode ”ekonomi liberal”, koperasi harus berjuang susah payah melawan
kekuatan ekonomi lain, sementara bantuan dari pemerintah belumlah mencukupi.
Pada periode ini, tepatnya tanggal 12 Juli 1953 dalam Kongres Koperasi Indonesi
II di Bandung, telat tetapkan antara lain:
- Membentuk Dewan Koperasi Indonesia (DKI), sebagai
pengganti SOKRI
- Menetapkan pendidikan koperasi sebagai satu
pelajaran disekolah-sekolah lanjutan.
- Drs. Moh. Hatta diangkat sebagai Bapak Koperasi
Indonesia atas jasa beliau mengembangkan perkoperasian Indonesia.
Pada
tanggal 21 s.d 24 April 1961 di Surabaya dilangsungkan Kongres Koperasi V yang
disebut Musyawarah Nasional Koperasi (MUNASKOP I). dan DKI diubah menjadi
Kesatuan Organisasi Koperasi Seluruh Indonesia (KOKSI)
Pada
tanggal 12 s.d 17 Juli 1966 di Jakarta berlangsung Kongres Koperasi Indonesia
VII yang disebut MUNAS GERKOPIN (Musyawarah Nasional Gerakan Koperasi
Indoensia). Kongres ini mengeluarkan keputusan KOKSI dan menggantikannya dengan
Organisasi Kesatuan Gerakan Koperasi Indonesia.
Kongres
Koperasi Indonesia VIII diadakan di Jakarta pada tahun 1968, juga MUNAS
Koperasi IX di Jakarta pada tahun 1973. Sedangkan Kongres Koperasi (MUNAS
Koperasi X) terselenggara pada tanggal 7-8 Juli 1977.
Setelah
memasuki orde baru, langkah pertama yang diambil adalah memurnikan kembali
landasan, asas dan sendi koperasi Indonesia serta menata kembali perkoperasian.
Pada bulan Desember 1967 dikeluarkan Undang-undang Nomer 12 Tahun 1967 Tentang
Pokok-Pokok Perkoperasian.
Kemudian
dengan adanya program pembangunan di sector pertanian sejak awal Pelita I
(1969-1970) dilakukan usaha penyehatan koperasi dan meningkatkan peranannya
kembali dalam usaha-usaha Bimbingan Massal (BIMAS) dan Intensifikasi Massal
(INMAS) dalam rangka peningkatan produksi pangan dan kesejahteraan petani.
Sejak awal 1978 didukung oleh adanya Impres No. 2/1978.
Saat
ini koperasi melakukan kegiatan dalam berbagai jenis usaha seperti simpan
pinjam, kerajinan/industry ringan, pertanian, periknanan, perternakan,
pengangkutan, pelestarian desa, perasuransiandan lain-lain. Selain itu golongan
fungsional juga mendirikan koperasinya sendiri sebagai pegawai negri yaitu:
Induk Koperasi Pegawai Negeri (IKPN) dan ABRI yaitu: INKOPAD, INKOPAL, INKOPAU
dan INKOPOL.
Arti
lambing koperasi adalah sebagai berikut:
1.
RANTAI
Menggabarkan
Persahabatan yang kokoh
2.
GIGI
RODA
Menggabarkan Usaha karya
yang terus menerus dari golongan koperasi
3.
KAPAS
DAN PADI
Menggabarkan Kemakmuran
Rakyat yang diusahakan dan yang akan dicapai golongan koperasi
4.
TIMBANGAN
Menggabarkan Keadilan
Sosial sebagai salah satu dasar dari koperasi
5.
BINTANG
DAN PERISAI
Menggambarkan Pancasila dan
merupakan landasan idiil dari koperasi
6.
POHON
BERINGIN
Menggambarkan Sifat
Kemsyarakatan yang Berkepribadian
Indonesia dan kopersi yang kokoh berakar
Sumber:
- Pandji Anoraga, S.E.,M.E. & Dra. Ninik Widiyanti . 1995 . MANAJEMEN KOPERASI . Penerbit PT DUNIA PUSTAKA JAYA, Jakarta .
- Drs. Hendrojogi, MSc . 1997 . KOPERASI Azas-azas, Teori dan Praktek . penerbit PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
- Dra. Ninik Widiyanti & Y. W. Sunindhia,S.H . 1992 . KOPERASI DAN PEREKONOMIAN INDONESIA . Penerbit PT RINEKA CIPTA, Jakarta .
Kelompok 11:
- Arye Phadila (21216127)
- Erika Wanti (22216366)
2EB13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar